Rabu, 25 April 2018

STRUKTUR PROTEIN


Baiklah di postingan saya ini kita akan membahas tentang struktur protein, tetapi sebelumnya kita akan mengulas kembali secara singkat tentang rptein. Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem imun sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
1.       Struktur Primer
                Struktur Primer dari protein adalah susunan unik dari asam amino penyusunnya. Keunikan ini menjadi penentu dari protein apa yang akan tersusun dari 20 jenis asam amino. Struktur primer digambarkan sebagai rantai yang tidak terlipat yang tersusun atas asam amino. Sebagai contoh transtiretin yang merupakan berfungsi sebagai protein transport. Transtiretin merupakan protein yang berfungsi dalam mentranspor vitamin A dan salah satu hormon tiroid ke seluruh tubuh. Protein transtiretin merupakan protein globular dalam darah yang tersusun atas 127 asam amino. Susunan asam amino ini tidak terjadi secara acak, akan tetapi terjadi karena adanya informasi genetik yang merancangnya (cari Dogma Sentral).


2.       Struktur sekunder protein
                struktur protein sekunder adalah bentuk tiga dimensi umum segmen lokal protein. Struktur sekunder dapat secara resmi didefinisikan oleh pola ikatan hidrogen dari protein (seperti heliks alfa dan beta sheet) yang diamati dalam struktur atom resolusi.
                Kekuatan menarik di antara asam amino dalam rangkaian protein menyebabkan struktur utama membelit, melingkar, dan melipat diri sendiri. Bentuk-bentuk yang dihasilkan dapat spriral, heliks, dan lembaran. Bentuk ini dinamakan struktur sekunder. Dalam kenyataannya struktur protein biasanya merupakan polipeptida yang terlipat-lipat dalam bentuk tiga dimensi dengan cabang-cabang rantai polipeptidanya tersusun saling berdekatan.
Contoh bahan yang memiliki struktur sekunder ialah bentuk α-heliks pada wol, bentuk lipatan-lipatan (wiru) pada molekul-molekul sutra, serta bentuk heliks pada kolagen. Perhatikan bentuk α-heliks protein di bawah ini.


3.       PROTEIN TERSIER

                Struktur protein tersier adalah bentuk tiga dimensi secara keseluruhan, setelah semua elemen struktur sekunder telah dilipat bersama-sama antara satu sama lain. Interaksi antara kutub, nonpolar, asam, dan dasar kelompok R dalam rantai polipeptida membuat struktur tersier tiga dimensi yang kompleks protein. Ketika lipat protein terjadi dalam lingkungan berair tubuh, gugus R hidrofobik asam amino nonpolar sebagian besar terletak di bagian dalam protein, sedangkan kelompok R hidrofilik terletak sebagian besar di luar. Rantai samping sistein membentuk hubungan disulfida dengan adanya oksigen, satu-satunya ikatan kovalen terbentuk selama lipat protein. Semua interaksi ini, lemah dan kuat, menentukan bentuk tiga dimensi akhir dari protein. Ketika protein kehilangan bentuk tiga dimensi, ia tidak akan lagi menjadi fungsional. Struktur tersier protein ditentukan oleh interaksi hidrofobik, ikatan ion, ikatan hidrogen, dan hubungan disulfida.



PERMASALAHAN PROTEIN
1.coba jelaskanmengapa struktur protein sekunder dapat berbentuk spiral, heliks, dan lembaran?
2. tolong jelaskan bagaimna proses terbentuknya struktur tersier pada protein?
3. bagaimana peran protein sebagai antibodi?
4. adakahhubungan antara struktur protein sekunder dan tersier?

4 komentar:

  1. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3, yaitu:
    Bagaimana peran protein sebagai antibodi?

    Protein dapat berupa antibodi, contohnya adalah Immunoglobulin. Protein ini terdapat dalam sel-sel untuk sistem imun yang bertugas untuk mengikat partikel asing seperti bakteri dan virus sehingga tubuh terlindungi.

    BalasHapus
  2. Baiklah indra saya akan menjawab permasalahan no 2 dimana dalam blog saya pribadi juga menjelaskan tentang struktur tersier dari protein .
    Menguraikan jalur di mana protein yang tidak terstruktur secara spontan lipat ke bentuk fungsional asli mereka telah menjadi tujuan utama ahli kimia protein sejak sebelum kertas tengara Anfinsen (1973). Itu rutan protein yang ada telah dipilih melalui evolusi tidak hanya mengadopsi struktur 3 dimensi fungsional setelah dilipat tetapijuga untuk mengoptimalkan proses pelipatan protein baik secara temporal maupun spasial,mengingat kendala konteks seluler.Upaya untuk memahami struktur rumit dari polipeptida sangat disederhanakan dengan menyadari bahwa banyak struktur 3-dimensi (tersier) yang rumit dapat digambarkan sebagai perakitan struktural sekunder reguler elemen. Struktur tersier adalah pengaturan intramolekul dari struktur sekunder unit lipat independen terhadap masing-masing lain. Organisasi 3-dimensi dari beberapa ratus polipeptida
    rantai telah diungkapkan oleh kristalografi dan magnet nuklir spektroskopi resonansi. Tingkat organisasi ini ditentukan oleh interaksi nonkovalen antara heliks dan b-struktur bersama dengan interaksi sisi-rantai dan tulang punggung yang unik untuk diberikan protein.
    Struktur tersier dapat disimpulkan dari analisis pengepakan elemen struktural sekunder ini. Penting untuk yang tersierstruktur adalah keseimbangan yang halus antara banyak antar16 non-kovalen Bab 2 Struktur Protein GAMBAR 2.6 Melipatgandakan rantai protein dalam air. Segmen hidrofobik (daerah yang diarsir) mengatur ulang untuk membentuk inti kompak yang dikelilingi oleh hidrofilik bagian. (Dicetak ulang dari Fletterick et al, 1985 dengan izin). aksi: daerah hidrofobik yang dibentuk oleh kelompok R nonpolar
    asam amino; ionik; interaksi van der Waals; dan ikatan hidrogen. Ikatan disulfida adalah kekuatan utama karena mereka kemungkinan besar menstabilkan konformasi setelah lipat terjadi. IIkatan ini terbentuk secara spontan ketika
    kelompok tiol yang tepat dibawa ke penjajaran sebagai hasil interaksi kooperatif dari kelompok R yang mengarah ke yang benar Melipat.


    BalasHapus
  3. baiklah saya akan menjawab pertanyaan no 1

    itu dikarenakan Kekuatan menarik di antara asam amino dalam rangkaian protein menyebabkan struktur utama (primer) membelit, melingkar, dan melipat diri sendiri. Bentuk-bentuk yang dihasilkan dapat spiral, heliks, dan lembaran. Bentuk ini dinamakan bentuk struktur sekunder. Struktur sekunder dikukuhkan oleh ikatan hidrogen.Struktur sekunder protein yang merupakan konformasi rantai polipeptidanya terdiri dari:

    α-heliks

    α-heliks terbentuk karena adanya ikatan hidrogen antara atom O pada gugus CO dengan atom H pada gugus NH (ditandai dengan garis warna oranye). α-heliks berupa pilinan rantai asam amino yang menggulung berbentuk seperti spiral.

    β-pleated sheet

    Struktur β-pleated sheet juga terbentuk karena adanya ikatan hidrogen. Namun seperti terlihat pada gambar, ikatan hidrogen terjadi antara atom H pada gugus NH (ikatan peptida) dengan atom O (oksigen karbonil) pada gugus ikatan peptida lain dalam rantai peptida yang tidak sama. Sehingga membentuk seperti lembaran kertas yang berlipat-lipat.

    BalasHapus
  4. Saya akan membantu menjawab pwrtanyaan no 4
    Terdapat hubungan dimana Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di atas pola struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan antara rantai samping (gugus R) berbagai asam amino. Struktur ini merupakan konformasi tiga dimensi yang mengacu pada hubungan spasial antar struktur sekunder.

    BalasHapus

STRUKTUR PROTEIN

Baiklah di postingan saya ini kita akan membahas tentang struktur protein, tetapi sebelumnya kita akan mengulas kembali secara singkat te...