Asam nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi genetik. Asam nukleat yang paling umum adalah Asam deoksiribonukleat (DNA) and Asam ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus.
Asam nukleat dinamai demikian karena
keberadaan umumnya di dalam inti (nukleus) sel. Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya adalah nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari tiga
komponen, yaitu
sebuah basa nitrogen heterosiklik (purin atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat. Jenis asam nukleat dibedakan oleh jenis gula
yang terdapat pada rantai asam nukleat tersebut (misalnya, DNA atau asam
deoksiribonukleat mengandung 2-deoksiribosa). Selain itu, basa nitrogen yang ditemukan
pada kedua jenis asam nukleat tersebut memiliki perbedaan: adenina, sitosina, dan guanina dapat ditemukan
pada RNA maupun DNA, sedangkan timina dapat ditemukan hanya pada DNA dan urasil dapat ditemukan hanya pada RNA.
DNA
DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik.
DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik.
Struktur DNA
Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson
menemukan model molekul DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau
yang lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan makromolekul
polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang,
tersusun rangkap, membentuk DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.Setiap
nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :
- Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)
- Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)
- basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin
= A) dan guanin (guanini = G), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin
(cytosine = C) dan timin (thymine = T)
- gugus fosfat
- gugus fosfat
Berikut susunan struktur kimia komponen penyusun DNA :
Baik purin ataupun pirimidin yang berkaitan
dengan deoksiribosa membentuk suatu molekul yang dinamakan nukleosida atau
deoksiribonukleosida yang merupakan prekursor elementer untuk sintesis
DNA.Prekursor merupakan suatu unsur awal pembentukan senyawa
deoksiribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat.DNA tersusun dari empat
jenis monomer nukleotida.
Keempat basa nitrogen nukleotida di dalam DNA
tidak berjumlah sama rata. Akan tetapi, pada setiap molekul DNA, jumlah adenin
(A) selalu sama dengan jumlah timin (T). Demikian pula jumlah guanin (G) dengan
sitisin(C) selalu sama.Fenomena ini dinamakan ketentuan Chargaff.Adenin (A) selalu
berpasangan dengan timin (T) dan membentuk dua ikatan hidrogen (A=T), sedagkan
sitosin (C) selalu berpasangan dengan guanin (G) dan membentuk 3 ikatan hirogen
(C = G).
Stabilitas DNA heliks ganda ditentukan oleh
susunan basa dan ikatan hidrogen yang terbentuk sepanjang rantai
tersebut.karean perubahan jumlah hidrogen ini, tidak mengehrankan bahwa ikatan
C=G memerlukan tenaga yang lebih besar untuk memisahkannya.
DNA merupakan makromolekul yang struktur primernya adalah polinukleotida rantai rangkap berpilin. Sturktur ini diibaratkan sebagai sebuah tangga.Anak tangganya adalah susunan basa nitrogen, dengan ikatan A-T dan G-C.Kedua “tulang punggung tangganya” adalah gula ribosa.Antara mononukleotida satu dengan yang lainnya berhubungan secara kimia melalui ikatan fosfodiester.
DNA merupakan makromolekul yang struktur primernya adalah polinukleotida rantai rangkap berpilin. Sturktur ini diibaratkan sebagai sebuah tangga.Anak tangganya adalah susunan basa nitrogen, dengan ikatan A-T dan G-C.Kedua “tulang punggung tangganya” adalah gula ribosa.Antara mononukleotida satu dengan yang lainnya berhubungan secara kimia melalui ikatan fosfodiester.
DNA heliks ganda yang panjangnya juga memiliki
suatu polaritas.Polaritas heliks ganda berlawanan orientasi satu sama
lain.Kedua rantai polinukleotida DNA yang membentuk heliks ganda berjajar
secara antipararel.Jika digambarkan sebagai berikut :
Replikasi DNA
Replikasi adalah peristiwa sintesis DNA.Saat
suatu sel membelah secara mitosis, tiap-tiap sel hasila pembelahan mengandung
DNA penuh dan identik seperti induknya.Dengan demikian, DNA harus secara tepat
direplikasi sebelum pembelahan dimulai.Replikasi DNA dapat terjadi dengan
adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama.Proses
komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama
dengan molekul DNA lama sebagai cetakan.Kemungkinan terjadinya replikasi dapat
melalui tiga model.
Model pertama adalah model konservatif, yaitu
dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan untuk dua
dua rantai DNA baru.
Model kedua disebut model semikonservatif, yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama tersebut.Model ketiga adalah model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebgai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru.
Model kedua disebut model semikonservatif, yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama tersebut.Model ketiga adalah model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebgai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru.
Berikut adalah gambaran replikasi yang terjadi
terhadap DNA :
Dari ketiga model replikasi tersebut, model semikonservatif merupakan model yang tepat untuk proses replikasi DNA.Replikasi DNA semikonservatif ini berlaku bagi organisme prokariot maupun eukariot.Perbedaan replikasi antara organisme prokariot dengan eukariot adalah dalam hal jenis dan jumlah enzim yang terlibat, serta kecepatan dan kompleksitas replkasi DNA.Pada organisme eukariot, peristiwa replikasi terjadi sebelum pembelahan mitosis, tepatnya pada fase sintsis dalam siklus pembelahan sel.
Dari ketiga model replikasi tersebut, model semikonservatif merupakan model yang tepat untuk proses replikasi DNA.Replikasi DNA semikonservatif ini berlaku bagi organisme prokariot maupun eukariot.Perbedaan replikasi antara organisme prokariot dengan eukariot adalah dalam hal jenis dan jumlah enzim yang terlibat, serta kecepatan dan kompleksitas replkasi DNA.Pada organisme eukariot, peristiwa replikasi terjadi sebelum pembelahan mitosis, tepatnya pada fase sintsis dalam siklus pembelahan sel.
RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat
merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi
genetik.RNA sebagai penyimpan informasi genetik misalnya pada materi genetik
virus, terutama golongan retrovirus.RNA sebagai penyalur informasi genetik
misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein.RNA juga dapat berfungsi
sebagai enzim ( ribozim ) yang dapat mengkalis formasi RNA-nya sendiri atau
molekul RNA lain.
Struktur RNA
RNA merupakan rantai tungga polinukleotida.Setiap ribonukleotida
terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :
- 5 karbon
- basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama
dengan DNA) dan golongan pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil
(U)
- gugus fosfat
Purin dan pirimidin yang berkaitan dengan
ribosa membentuk suatu molekul yang dinamakan nukleosida atau ribonukleosida,
yang merupakan prekursor dasar untuk sintesis DNA.Ribonukleosida yang berkaitan
dengan gugus fosfat membentuk suatu nukleotida atau ribonukleotida.RNA
merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan
polimer yang jauh lebih pendek dibandingkan DNA.
Tipe RNA
RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA (
messenger RNA ) atau RNAd ( RNA duta ), tRNA ( transfer RNA ) atau RNAt ( RNA
transfer ), dan rRNA ( ribosomal RNA ) atau RNAr ( RNA ribosomal ).
RNAd
RNAd merupakan RNA yang urutan basanya
komplementer dengan salah satu urutan basa rantai DNA.RNAd membawa pesan atau
kode genetik (kodon) dari kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom (di
sitoplasma).Kode genetik RNAd tersebut kemudian menjadi cetakan utnuk menetukan
spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida.RNAd berupa rantai tunggal
yang relatif panjang.Berikut gambarnya :
RNAr
RNAr merupakan komponen struktural yang utama
di dalam ribosom.Setiap subunit ribosom terdiri dari 30 – 46% molekul RNAr dan
70 – 80% protein.
RNAt
RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino
satu per satu ke ribosom.Pada salah satu ujung RNAt terdapat tiga rangkaian baa
pendek ( disebut antikodon ).Suatu asam amino akan melekat pada ujung RNAt yang
berseberangan dengan ujung antikodon.Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya
RNAt, yaitu membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintesis
protein yaitu pengurutan asam amino sesuai urutan kodonnya pada RNAd.
Perbedaan antara DNA dan RNA
Berdasarkan penjelasan sebelumnya kita dapat
menyimpulkan beberapa perbedaan antara DNA dengan RNA sebagai berikut :
- Komponen :
Gula pada DNA deoksiribosa , sedangkan RNA adalah ribosa
Gula pada DNA deoksiribosa , sedangkan RNA adalah ribosa
Basa nitrogen : – purin — DNA adalah Adenin dan Guanin, pada RNA
adalah Adenin dan Guanin - Pirimidin — DNA adalah Timin dan sitosin, pada
RNA adalah Urasil dan sitosin
- Bentuk : — DNA berbentuk rantai panjang , ganda, dan
berpilin (double heliks), sedangkan RNA berbentuk rantai pendek, tunggal,
dan tidak berpilin
- Letak : — DNA terletak di dalam nukleus, kloroplas,
mitokondria, sedangkan RNA terletak di dalam nukleus, sitoplasma,
kloroplas, mitokondria
- Kadar : DNA tetap, RNA tidak tetap
Komponen penyusun ADN dan ARN
Seperti telah diketahui, bahwa pada prinsipnya
komponen penyusun ADN dan ARN. Baik ADN maupun ARN dibentuk oleh tiga bahan
utama yaitu: gula ribosa, basa nitrogen, dan fosfat. Perbedaan bahan penyusun
ADN dan ARN ada pada jenis gula ribosa dan basa nitrogen primidinnya. Gula ADN
adalahdeoksiribosa, sedangkan ARN adala gula ribosa. Basa
nitrogen pirimidin pada ADN ada timin, sedangkan pada ARN timin
diganti urasil. Jika lupa silahkan baca lagi di sini.
Struktur paling dasar pembentuk ADN dan ARN
(monomer) adalah ikatan antara gula dengan basa nitrogen yang disebut nukleosida.
Jika nukleosida ini berikatan dengan dengan fosfat (P) mereka
disebut nukleotida. Nukleotida pada ADN akan berikatan satu sama
lain membentuk rantai panjang yang memiliki berpasangan. Karena itu ADN sering
disebut rantai ganda polinukleotida yang berbentukdoublehelix (pita
terpilin). Sedangkan pada ARN nukleotida juga berikatan satu sama lain
membentuk rantai polinukleotida tetapi berukuran pendek dan
beruparantai tunggal.
Nukleotida pembentuk ADN disebut deoksiribonukleotida (nukleotida
yang berikatan dengan gula deoksiribosa) sebanyak 4 macam sesuai dengan jenis
basa nitrogen, yaitu:
deoksiadenosinmonofosfat / dAMP (basa nitrogen adenin)
deoksiguanosinmonofosfat /dGMP (basa nitrogen guanin)
timidinmonofosfat / TMP (basa nitrogen timin)
deoksisitidinmonofosfat / dCMP (basa nitrogen citosin)
Inilah bentuk dasar deoksiribonukleotida
penyusun ADN. Nukleotida penyusun ARN disebut ribonukleotida. Jadi hanya
berbeda pada jenis gula ribosa dan basa nitrogenya urasil.
|
Nukleotida pembentuk RNA disebut ribonukleotida (nukleotida
yang berikatan dengan gula ribosa) sebanyak 4 macam sesuai dengan jenis basa
nitrogen, yaitu:
adenosinmonofosfat / AMP (basa nitrogen adenin)
guanosinmonofosfat /GMP (basa nitrogen guanin)
uridinmonofosfat / UMP (basa nitrogen urasil)
sitidinmonofosfat / CMP (basa nitrogen citosin)
Para nukleotida itulah yang akan digunakan pada proses replikasi
untuk membentuk rantai baru ADN, juga digunakan pada proses transkripsi sewaktu
pencetakan ARNd oleh ADN.
Perhatikan contoh
bagaimana nukleotida dirangkai membnetuk ADN pada gambar di samping.
Pertamakali deoksitimidintrifosfat akan berpasangan dengan adenin pada rantai
ADN. Ketika telah berpasangan dengan adenin dua molekul fosfat akan lepas
sehingga terbentuk deoksitimidinmonofosfat pada langkah pemanjangan
(extension/elongasi). Jika basa nitrogen tidak cocok (error) akan dilakukan
penggantian dengan nukleotida yang sesuai (langkah proofreading). Proses ini
berlangsung dengan bantuan ADN polimerase.
|
Lantas bagaimana hubungannya dengan peran enzim dalam replikasi
ADN dan transkripsi ARNd? Sebagaimana diketahui ada beberapa enzim berperan di
sini, yaitu:
·
ADN polimerase
·
helikase
·
ligase
·
ARN polimerase
ADN polimerase
Enzim penting dalam replikasi ADN maupun dalam
perbaikan ADN. Enzim ini mengkatalisasi reaksi polimerisasi
deoksiribonukleotida menjadi rantai ADN, dengan kata lain enzim ini
mengkatalisasi reaksi pembentukan ADN dengan berperan dalam elongasi dan proofreading
dan membaca rantai ADN utuh sebagai cetakan (template) lalu menggunakannya
untuk membentuk rantai ADN baru. Molekul polimer yang baru terbentuk merupakan
komplemen atau pasangan yang identik dengan rantai yang digunakan sebagai
cetakannya. Lihat video animasinya di sini.
Helicase
Enzim yang berperan dalam proses replikasi
ADN. Enzim ini menggunakan energi dari ATP untuk memutus ikatan hidrogen antar
rantai ADN double helix menjadi rantai tunggal.
Ligase
(dari kata kerja Latin lig?re yang
berarti “untuk mengikat” atau “terikat bersama-sama”) adalah enzim yang dapat
mengkatalisis penggabungan dua molekul dengan membentuk ikatan kimia
baru. Ligase ADN merupakan enzim yang digunakan untuk
menggabungkan fragmen nukleotida ADN dan ARN. Jadi berperan dalam replikasi dan
transkripsi. Selain iitu ligase berfungsi pada perbaikan ADNdengan
mengikatkan kembali rantai nukleotida yang terputus. Nama umum lain untuk
ligase adalah sintetase.
ARN polimerase
Enzim yang digunakan dalam pembentukan ARN.
Pada sel,
enzim ini diperlukan untuk membangun rantai ARN gen ADN sebagai cetakannya
melalui proses yang disebut transkripsi. Enzim ini penting untuk kehidupan dan
ditemukan di semua organisme dan banyak virus.
NUKLEOTIDA
ü Merupakan prekursor / dasar
untuk asam nukleat, RNA dan DNA
ü Struktur terdiri dari
o Basa
o Gula
o phosphat
ü Nukleotida berbeda
dengan nukleosida à karena nukleosida tdk mempunyai gugus fosfat
ü Sehingga kita sering
menuliskan nukleotida sebagai à
o Nukleosida monofosfat
o Nukleosida difosfat
o Nukleosida trifosfat
Tergantung pada jumlah fosfat yg dimiliki
ü Deoksiribonukleotida ditulis dng
tambahan “d” à menunjukkan adanya gugus hidroksil pd atom C nomer 2
ü Terdiri dari 2 golongan :
o Ribonukleotida
o Deoksiribonukleotida
ü Jenis nukleotida :
o Nama tergantung pada
basanya
o Jumlah fosfat yang dimiliki
ü Adenin AMP, ADP, ATP, dAMP, dADP,
dATP
ü Guanin GMP, GDP, GTP, dGMP, dGDP,
dGTP
ü Sitosin CMP, CDP, CTP, dCTP,
dCDP, dCTP
ü Timin TMP, TDP, TTP, -
ü Urasil UMP, UDP, UTP, dUMP, dUDP,
dUTP
ü Nukleotida mengikat
basa nitrogennya pada atom C no. 1, dgn ikatan glikosida
ü Gugus fosfat terikat pada gugus
hidroksil atom C no. 5
ü Kedua kondisi diatas,
menyebabkan nukleotida mempunyai sifat sifat:
o Gugus phosphat à bertindak
sbg asam kuat (pKa= 1)
o Gugus amina dr basa
purin dan pirimidine, dpt di protonasi
o Nukleotida mampu
menyerap sinar uv à dapat diukur konsentrasinya
PERMASALAHAN
1. mengapa nukleotida dapat menyerap sinar UV?
2. bagaimana proses pengikatan nukleotida dengan basa nitrogen?
3. coba jerlaskan perbedaan nukleotida dan nukleosida?
4. coba jelaskan peranan nukleotida triposfat?
Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3. Nukleosida terdiri dari basa nitrogen yang terikat secara kovalen dengan gula (ribosa atau deoksiribosa) tetapi tanpa gugus fosfat. Nukleotida terdiri dari basa nitrogen, gula (ribosa atau deoksiribosa) dan satu sampai tiga gugus fosfat.
BalasHapusNukleosida = Basa + Gula
Nukleotida = Gula + Basa + Fosfat
Saya akan mencoba menjawab permasalahan yang ke4, "peranan nukleotida triposfat" nukleotida trifosfat itu salah satunya yaitu Adenosina trifosfat. Adenosina trifosfat (ATP) adalah suatu nukleotida yang dalam biokimia dikenal sebagai satuan molekular pertukaran energi intraselular artinya, ATP dapat digunakan untuk menyimpan dan mentranspor energi kimia dalam sel. ATP juga berperan penting dalam sintesis asam nukleat. Molekul ATP juga digunakan untuk menyimpan energi yang dihasilkan tumbuhan dalam respirasi seluler. ATP yang berada di luar sitoplasma atau di luar sel dapat berfungsi sebagai agen signaling yang memengaruhi pertumbuhan dan respon terhadap perubahan lingkungan.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab pertanyaan pertama yakni Cahaya tampak dan sinar UV mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap kelangsungan dan keefektifan transformasi DNA dari suatu spesies. Sinar UV yang berlebihan justru akan mengganggu aktivitas DNA suatu spesies. Untuk dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang tidak sesuai, suatu spesies dapat melakukan perubahan materi genetik atau melakukan proses mutasi sehingga fenotif yang muncul tidak lagi sama persis dengan fenotif semula. Sinar UV sangat berpengaruh terhadap perkembangan sel. Sel merupakan satuan hidup terkecil yang dapat menderita akibat radiasi. Tanggapan sel atau jaringan terhadap radiasi berbeda-beda, baik yang menyangkut perubahan derajat ketahanan hidup, mutasi ataupun karsinogen.
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan nomor 2
BalasHapusGula ribosa yang berikatan dengan basa nitrogen (dalam contoh di samping adalah suatu pirimidin, urasil dan sitosin) pada atom karbon nomor 1‘nya disebut ribonukleosida(dalam contoh di samping adalah uridin dan sitidin). •Ribonukleosida yang terfosforilasi pada atom karbon nomor 5‘nya disebut ribonukleotida(dalam contoh di samping adalah uridilat atau sitidilat