Setalah hampir seminggu tidak membahas mengenai kimia organic
maka untuk postingan saya yang ke 6 ini saya akan membahas materi
mengenaiOrganologam sangat erat kaitannya dengan logam-logam yang terikat
dengan Carbon. Tetapi perlu diketahui bahwa senyawa organologam sangat kompleks
susunannya. Reaksi yang terjadi pada senyawa organologam bisa dibilang sangat
kompleks Karena melibatkan reaksi-reaksi ligan organik dan bagaimana ligan
tersebut berikatan dengan atom logam. Senyawa Organologam dibedakan menjadi
beberapa tergantung dengan logam apa yang dipakai. Seperti yang dijelaskan dari
awal bahwa pembuatan senyawa organologam ada 5 cara dan masing-masing
memberikan hasil reaksi yang berbeda contohnya Organolitium, Organo-Natrium dan
Kalium, Magnesium, Air Raksa, Aluminium, Silikon, Germanium, Stannum dan
Plumbum, Fosfor, Arsen, Stibium dan Bismut, serta Logam transisi Lainnya.
Reaksi-reaksi Pembentukan Organologam
1.
Reaksi Logam langsung
sintesis yang paling awal
oleh ahli kimia Inggris, Frankland dalam tahun 1845 adalah interaksi
antara Zn dan suatu alkil Halida. Adapun yang lebih berguna adalah penemuan
ahli kimia Perancis, Grignard yang dikenal sebagai pereaksi Grignard. Contohnya
interaksi Magnesium dan alkil atau aril Halida dalam eter:
2.
Penggunaan
zat pengalkilasi. Senyawa ini dimanfaatkan untuk membuat senyawa organologam
lainnya
Senyawa ini dimanfaatkan untuk membuat senyawa organologam
lainnya. Kebanyakan Halida nonlogam dan logam atau turunan Halida dapat
dialkilasi dalam eter atau pelarut hidrokarbon
3.
Interaksi Hidrida Logam atau nonlogam dengan alkena atau
alkuna.
4.
Reaksi
Oksidatif adisi. Reaksi yaitu reaksi Oksa dimana Alkil ditambahkan pada senyawa
logam transisi Koordinasi tidak jenuh menghasilkan ikatan logam Karbon.
Reaksi yang dikenal sebagai
reaksi Oksa dimana Alkil atau Aril Halida ditambahkan pada senyawa logam
transisi Koordinasi tidak jenuh menghasilkan ikatan logam Karbon
5.
Reaksi Insersi yaitu reaksi yang
menghasilkan ikatan-ikatan dengan Karbon,
Ligan dari suatu senyawa komplek dapat mempengaruhi bentuk
geometri dari senyawa organologam itu sendiri sehingga dapat dimanfaatkan dalam
berbagai reaksi kimia
Di dalam senyawa
organologam terdapat dua macam ikatan yaitu
1. Ikatan
ionic
Merupakan
jenis ikatan yang pembentukannya bersasal dari ion yang sangat elektropositif.
2. Ikatan kovalen ini terbentuk dengan cara
memberikan satu elektron tunggalnya, baik dari logam maupun unsur organiknya,
untuk dipakai secara bersama. Sifat dari senyawa organologam dengan ikatan
kovalen ini mudah menguap, larut dalam pelarut organik, dan tidak larut dalam
air.
JENIS - JENIS SENYAWA
ORGANOLOGAM
A. Senyawa
Organotimah
Senyawa organotimah adalah senyawa organometalik yang disusun oleh satu atau lebih ikatan antara atom timah dengan atom karbon (Sn-C). Senyawa ini umumnya adalah senyawa antropogenik, kecuali metiltin yang mungkin dihasilkan melalui biometilasi di lingkungan. Atom Sn dalam senyawa organotimah umumnya berada dalam tingkat oksidasi +4.
1. Senyawa organotimah halida
Senyawa
Organotimah halida dengan rumus umum RnSnX4-n (n = 1-3; X = Cl,
Br, I) pada umumnya merupakan padatan kristalin dan sangat reaktif. Organotimah halida ini dapat disintesis secara langsung melalui logam timah, Sn(II) atau Sn(IV) dengan alkil halida yang reaktif. Metode ini secara luas digunakan untuk pembuatan dialkiltimah dihalida.
Br, I) pada umumnya merupakan padatan kristalin dan sangat reaktif. Organotimah halida ini dapat disintesis secara langsung melalui logam timah, Sn(II) atau Sn(IV) dengan alkil halida yang reaktif. Metode ini secara luas digunakan untuk pembuatan dialkiltimah dihalida.
2. Senyawa
organotimah hidroksida dan oksida
Produk kompleks yang diperoleh melalui hidrolisis dari trialkiltimah halida dan senyawa yang berikatan R3SnX merupakan rute utama pada trialkiltimah oksida dan trialkiltimah hidroksida
3. Senyawa
organotimah karboksilat
Senyawa organotimah karboksilat pada umumnya dapat disintesis melalui dua cara yaitu dari organotimah oksida atau organotimah hidroksidanya dengan asam karboksilat, dan dari organotimah halidanya dengan garam karboksilat. Metode yang biasa digunakan untuk sintesis organotimah karboksilat adalah dengan menggunakan organotimah halida sebagai material awal. Organotimah halida direaksikan dengan garam karboksilat dalam pelarut yang sesuai, biasanya aseton atau karbon tetraklorida.
Permasalahan
1. Kenapa Ligan dari suatu senyawa komplek dapat mempengaruhi bentuk
geometri dari senyawa organologam?
2. Sifat dari senyawa organologam dengan ikatan kovalen ini
mudah menguap, larut dalam pelarut organik, tolong jelaskan pelarut organic
yang seperti apa sehingga dapat digunakan di dalam ikatan kovalen?
3. Mengapa senyawa organotimah
disebut dengan antropogeni?
saya akan coba membahas sedikit tentang permasalahan yang anda tulis nomor 2 yaitu : pelarut organik yang seperti apa sehingga digunakan dalam ikatan kovalen
BalasHapusIkatan kovalen organologam yang mudah menguap terbentuk dari logam Zn, Cd, Hg, dan logam non-transisi gologan III (kecuali aluminium), IV, dan V. Ikatan kovalen ini terbentuk dengan cara memberikan satu elektron tunggalnya, baik dari logam maupun unsur organiknya, untuk dipakai secara bersama. Sifat dari senyawa organologam dengan ikatan kovalen ini mudah menguap, larut dalam pelarut organik, dan tidak larut dalam air.
contoh pelarut organik yang dapat digunakan adalah
pelarut yang digunakan adalah pelarut yang non polar yaitu yang tidak larut dalam air contoh : benzena
sikloheksana
n-heksana
kloroform.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan yang Anda tampilkan pada No.3
BalasHapusJawabannya yaitu :
Senyawa organotimah adalah senyawa organometalik yang disusun oleh satu atau lebih ikatan antara atom timah dengan atom karbon (Sn-C). Senyawa ini umumnya adalah senyawa antropogenik, kecuali metiltin yang mungkin dihasilkan melalui biometilasi di lingkungan. Atom Sn dalam senyawa organotimah umumnya berada dalam tingkat oksidasi +4.
baiklah saya akan menjwaab permasaaaalahan no 1:
BalasHapusLigan dari suatu senyawa komplek dapat mempengaruhi bentuk geometri dari senyawa organologam itu sendiri sehingga dapat dimanfaatkan dalam berbagai reaksi kimia. perbedaan jenis ligan yang terikat pada atom pusat, dimana memberikan bentuk geometri yang berbeda dan perbedaan reaksi yang mampu dikatalisisnya.Singlet-singlet serapan merupakan transisi elektronik dari orbital logam T2g ke orbital ligan kosong atau berpusat pada ligan yaitu dari orbital p untuk orbital p* kosong. Sebaliknya, singlet-triplet serapan yang transisinya dengan spin berubah dan dilarang, karena terkait dengan koefisien kepunahan kecil.
Pada kompleks logam ada tiga jenis keadaan tereksitasi yaitu:
Logam-centered (MC), eksitasi elektron dari T2g ke orbital Eg,
Ligan-centered (LC) yang menyatakan transisi dari p-p*,
Transfer elektron dari logam ke ligan (MLCT).