Minggu, 25 Februari 2018

pembentukan dan reaktifitas senyawa organologam

Setalah hampir seminggu tidak membahas mengenai kimia organic maka untuk postingan saya yang ke 6 ini saya akan membahas materi mengenaiOrganologam sangat erat kaitannya dengan logam-logam yang terikat dengan Carbon. Tetapi perlu diketahui bahwa senyawa organologam sangat kompleks susunannya. Reaksi yang terjadi pada senyawa organologam bisa dibilang sangat kompleks Karena melibatkan reaksi-reaksi ligan organik dan bagaimana ligan tersebut berikatan dengan atom logam. Senyawa Organologam dibedakan menjadi beberapa tergantung dengan logam apa yang dipakai. Seperti yang dijelaskan dari awal bahwa pembuatan senyawa organologam ada 5 cara dan masing-masing memberikan hasil reaksi yang berbeda contohnya Organolitium, Organo-Natrium dan Kalium, Magnesium, Air Raksa, Aluminium, Silikon, Germanium, Stannum dan Plumbum, Fosfor, Arsen, Stibium dan Bismut, serta Logam transisi Lainnya.

Reaksi-reaksi Pembentukan Organologam
1.      Reaksi Logam langsung
sintesis yang paling awal oleh ahli kimia Inggris, Frankland dalam tahun 1845 adalah interaksi antara Zn dan suatu alkil Halida. Adapun yang lebih berguna adalah penemuan ahli kimia Perancis, Grignard yang dikenal sebagai pereaksi Grignard. Contohnya interaksi Magnesium dan alkil atau aril Halida dalam eter:
2.     Penggunaan zat pengalkilasi. Senyawa ini dimanfaatkan untuk membuat senyawa organologam lainnya
Senyawa ini dimanfaatkan untuk membuat senyawa organologam lainnya. Kebanyakan Halida nonlogam dan logam atau turunan Halida dapat dialkilasi dalam eter atau pelarut hidrokarbon
3.      Interaksi Hidrida Logam atau nonlogam dengan alkena atau alkuna.
4.     Reaksi Oksidatif adisi. Reaksi yaitu reaksi Oksa dimana Alkil ditambahkan pada senyawa logam transisi Koordinasi tidak jenuh menghasilkan ikatan logam Karbon.
Reaksi yang dikenal sebagai reaksi Oksa dimana Alkil atau Aril Halida ditambahkan pada senyawa logam transisi Koordinasi tidak jenuh menghasilkan ikatan logam Karbon
5.        Reaksi Insersi yaitu reaksi yang menghasilkan ikatan-ikatan dengan Karbon,
Ligan dari suatu senyawa komplek dapat mempengaruhi bentuk geometri dari senyawa organologam itu sendiri sehingga dapat dimanfaatkan dalam berbagai reaksi kimia
 Di dalam senyawa organologam terdapat dua macam ikatan yaitu
1.      Ikatan ionic
Merupakan jenis ikatan yang pembentukannya bersasal dari ion yang sangat elektropositif.
2.      Ikatan kovalen ini terbentuk dengan cara memberikan satu elektron tunggalnya, baik dari logam maupun unsur organiknya, untuk dipakai secara bersama. Sifat dari senyawa organologam dengan ikatan kovalen ini mudah menguap, larut dalam pelarut organik, dan tidak larut dalam air.
JENIS - JENIS SENYAWA ORGANOLOGAM


A.   Senyawa Organotimah

      Senyawa organotimah adalah senyawa organometalik yang disusun oleh satu atau lebih ikatan antara atom timah dengan atom karbon (Sn-C). Senyawa ini umumnya adalah senyawa antropogenik, kecuali metiltin yang mungkin dihasilkan melalui biometilasi di lingkungan. Atom Sn dalam senyawa organotimah umumnya berada dalam tingkat oksidasi +4.
1.     Senyawa organotimah halida

Senyawa Organotimah halida dengan rumus umum RnSnX4-n (n = 1-3; X = Cl,
Br, I) pada umumnya merupakan padatan kristalin dan sangat reaktif. Organotimah halida ini dapat disintesis secara langsung melalui logam timah, Sn(II) atau Sn(IV) dengan alkil halida yang reaktif. Metode ini secara luas digunakan untuk pembuatan dialkiltimah dihalida.
2.       Senyawa organotimah hidroksida dan oksida

          Produk kompleks yang diperoleh melalui hidrolisis dari trialkiltimah halida dan senyawa yang berikatan R3SnX merupakan rute utama pada trialkiltimah oksida dan trialkiltimah hidroksida
3.  Senyawa organotimah karboksilat

        Senyawa organotimah karboksilat pada umumnya dapat disintesis melalui dua cara yaitu dari organotimah oksida atau organotimah hidroksidanya dengan asam karboksilat, dan dari organotimah halidanya dengan garam karboksilat. Metode yang biasa digunakan untuk sintesis organotimah karboksilat adalah dengan menggunakan organotimah halida sebagai material awal. Organotimah halida direaksikan dengan garam karboksilat dalam pelarut yang sesuai, biasanya aseton atau karbon tetraklorida.

Permasalahan
1.      Kenapa Ligan dari suatu senyawa komplek dapat mempengaruhi bentuk geometri dari senyawa organologam?
2.      Sifat dari senyawa organologam dengan ikatan kovalen ini mudah menguap, larut dalam pelarut organik, tolong jelaskan pelarut organic yang seperti apa sehingga dapat digunakan di dalam ikatan kovalen?
3.      Mengapa senyawa organotimah disebut dengan antropogeni?





3 komentar:

  1. saya akan coba membahas sedikit tentang permasalahan yang anda tulis nomor 2 yaitu : pelarut organik yang seperti apa sehingga digunakan dalam ikatan kovalen

    Ikatan kovalen organologam yang mudah menguap terbentuk dari logam Zn, Cd, Hg, dan logam non-transisi gologan III (kecuali aluminium), IV, dan V. Ikatan kovalen ini terbentuk dengan cara memberikan satu elektron tunggalnya, baik dari logam maupun unsur organiknya, untuk dipakai secara bersama. Sifat dari senyawa organologam dengan ikatan kovalen ini mudah menguap, larut dalam pelarut organik, dan tidak larut dalam air.
    contoh pelarut organik yang dapat digunakan adalah
    pelarut yang digunakan adalah pelarut yang non polar yaitu yang tidak larut dalam air contoh : benzena
    sikloheksana
    n-heksana
    kloroform.

    BalasHapus
  2. Saya akan mencoba menjawab permasalahan yang Anda tampilkan pada No.3
    Jawabannya yaitu :
    Senyawa organotimah adalah senyawa organometalik yang disusun oleh satu atau lebih ikatan antara atom timah dengan atom karbon (Sn-C). Senyawa ini umumnya adalah senyawa antropogenik, kecuali metiltin yang mungkin dihasilkan melalui biometilasi di lingkungan. Atom Sn dalam senyawa organotimah umumnya berada dalam tingkat oksidasi +4. 

    BalasHapus
  3. baiklah saya akan menjwaab permasaaaalahan no 1:
    Ligan dari suatu senyawa komplek dapat mempengaruhi bentuk geometri dari senyawa organologam itu sendiri sehingga dapat dimanfaatkan dalam berbagai reaksi kimia. perbedaan jenis ligan yang terikat pada atom pusat, dimana memberikan bentuk geometri yang berbeda dan perbedaan reaksi yang mampu dikatalisisnya.Singlet-singlet serapan merupakan transisi elektronik dari orbital logam T2g ke orbital ligan kosong atau berpusat pada ligan yaitu dari orbital p untuk orbital p* kosong. Sebaliknya, singlet-triplet serapan yang transisinya dengan spin berubah dan dilarang, karena terkait dengan koefisien kepunahan kecil.
    Pada kompleks logam ada tiga jenis keadaan tereksitasi yaitu:

    Logam-centered (MC), eksitasi elektron dari T2g ke orbital Eg,
    Ligan-centered (LC) yang menyatakan transisi dari p-p*,
    Transfer elektron dari logam ke ligan (MLCT).

    BalasHapus

STRUKTUR PROTEIN

Baiklah di postingan saya ini kita akan membahas tentang struktur protein, tetapi sebelumnya kita akan mengulas kembali secara singkat te...