Minggu, 15 April 2018

CONTOH PROYEKSI MONOSAKARIDA



Monosakarida merupakan sakarida paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi molekul lebih sederhana secara hidrolisis. Monosakarida paling sederhana adalah gliseraldehida (suatu aldosa) dan isomernya adalah dihidroksiaseton (suatu ketosa). Suatu monosakarida tidak hanya dibedakan berdasarkan gugus fungsinya, tetapi juga dapat dibedakan dari jumlah atom karbonnya. Berdasarkan gugus fungsi, monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa (aldehid dan -osa), sedangkan monosakarida yang mengandung gugus keton disebut ketosa (keton dan -osa). Berdasarkan jumlah atom karbon, monosakarida digolongkan ke dalam tri–, tetra–, penta–, dan heksa–. Contohnya adalah triosa, suatu monosakarida dengan tiga atom karbon. Semua monosakarida lain dianggap sebagai turunan dari triosa, khususnya D–gliseraldehida.
Di akhir abad 19, seorang ahli kimia Jerman Emil Fisher mengemukakan rumus proyeksi untyk menunjukkan penataan ruang dari gugus-gugus di sekitar atom kiral. Rumus proyeksi ini disebut proyeksi Fischer. Fischer mengembangkan rumus-rumus ini untuk menyatakan molekul gula. Contohnya 2,3-dihidroksipropanal (biasa disebut gliseraldehida) dan 2,3,4-trihidroksibutana (eritrosa). Gliseraldehida mempunyai satu atom karbol kiral (karbon 2), sementara eritrosa mempunyai dua karbon kiral (karbon 2 dan 3).
Dalam menggambarkan suatu proyeksi Fischer, diandaikan bahwa molekul itu diulur (streched) sepenuhnya dalam bidang kertas dengan semua subtituennya eklips, tanpa mempedulikan konformasi apapun yang disukai. Rumus-rumus eritrosa tersebut di atas menunjukkan konformasi yang digunakan untuj proyeksi Fischer. Menurut perjanjian, gugus karbonil (atau gugus berprioritas tata nama tertinggi) diletakkan pada atau di dekat ujung teratas. Jadi karbon teratas adalah karbon 1. Tiap titik potong garis horizontal dan vertikal menyatakan sebuah atom karbon kiral. Tiap garis horizontal melambangkan suatu ikatan ke arah pembaca, sementara garis vertikal melambangkan ikatan ke belakang menjauhi pembaca. Sepasang enantiomer mudah dikenali bila digunakan proyeksi Fischer.
Kimiawan karbohidrat Inggris WN. Howarth memperkenalkan cara proyeksi yang dikenal dengan proyeksi Howarth. Sudut valensi antara atom karbon bukan 180° tetapi 109,5°. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor lima jika rantai dipuntir.

Pada proyeksi ini cincin digambarkan seolah-olah planar dan dipandang dari tepinya, dengan oksigen di kanan-atas. Substituen melekat pada cincin di atas atau di bawah bidang.
Dalam mengonversi satu jenis rumus proyeksi menjadi proyeksi lain yang perlu diperhatikan bahwa gugus hidroksil di sebelah kanan pada proyeksi Fischer akan terletak di bawah pada proyeksi Howarth dan sebaliknya, gugus hidroksi di sebelah kiri pada proyeksi Fischer akan terletak di atas pada proyeksi Howarth.

proyeksi Fischer:


proyeksi Howarth.:
                                                 


 PERMASALAHAN:

1. Apa kelebihan proyeksi fisher dan howart?
2. apakah keunikan dari monosakarida L-fruktosa?
3. bagaimana mengubah d-frukrtosa menjadi L-fruktosa

3 komentar:

  1. Saya akan menjawab permasalahan yan pertama

    Kelebihan dari proyeksi Haworth adalah proyeki ini dapat digunakan untuk menggambarkan struktur lingkar monosakarida dengan perspektif tiga dimensi sederhana. Rumus proyeksi Haworth biasanya digunakan untuk memperlihatkan bentuk cincin monosakarida. Walaupun batas cincin yang letaknya terdekat dengan pembaca biasanya digambarkan oleh garis tebal.

    Kelebihan dari proyeksi Fisher adalah proyeksi ini digunakan untuk menunjukkan penataan ruang dari gugus-gugus di sekitar atom kiral. Fischer mengembangkan rumus-rumus ini untuk menyatakan molekul gula. Contohnya 2,3-dihidroksipropanal (biasa disebut gliseraldehida) dan 2,3,4-trihidroksibutana (eritrosa). Gliseraldehida mempunyai satu atom karbol kiral (karbon 2), sementara eritrosa mempunyai dua karbon kiral (karbon 2 dan 3). Proyeksi Fischer adalah suatu cara singkat dan mudah untuk memaparkan molekul kiral. 

    BalasHapus
  2. saya akan menjawab permasalahan yang ketiga
    Seperti karbohidrat pada umumnya, monosakarida mengandung atom karbon kiral yaitu atom karbon yang mengikat empat gugus yang berbeda pada masing-masing lengannya, sehingga dapat membentuk bayangan cermin antara konfigurasi satu dengan yang lainnya. Sifat atom karbon inilah yang menjadi dasar pemberian tanda D dan L pada monosakarida. Huruf D yang terlihat pada nama gula seperti D-fruktosa merupakan singkatan dari kata dekstro dan L dari kata levo. Biasanya huruf D atau L ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk L merupakan bayangan cermin dari bentuk D. Pemberian nama D atau L berdasarkan penulisan rumus bangun gliseraldéhida menurut Fischer. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) pada sebuah molekul gliseraldehida terletak sebelah kanan, dinamakan D dan bila berada di sebelah kiri dinamakañ L.

    BalasHapus
  3. Saya akan menjawab permasalahan kedua

    Salah satu keunikannya yaitu pada metamolismenya

    Sebanyak 80-90% fruktosa yang
    dimakan diabsorpsi oleh usus, hasil
    penelitian pada sukarelawan sehat
    menunjukkan kapasitas absorpsi
    fruktosa tersebut bervariasi. Fruktosa
    ditranspor melalui vena porta ke hepar,
    sebagian kecil fruktosa yang dimakan
    per oral diubah menjadi glukosa dan
    laktat selama transpor melalui dinding
    intestinal, namun fakta-fakta
    menunjukkan konversi tersebut masih
    diperdebatkan.4
    Fruktosa sangat efisien
    menginduksi de novo lipogenesis (DNL),
    dengan menyediakan atom karbon
    untuk gliserol dan asil-KoA untuk
    sintesis trigliserida dan meningkatkan
    penimbunan lemak dalam hepar yang
    menyebabkan penurunan sensitivitas
    insulin.2,17,18
    Fruktosa tidak membutuhkan
    insulin untuk masuk ke dalam sel dan
    hanya sebagian kecil fruktosa yang ikut
    dalam metabolisme glukosa, akan tetapi
    bila timbul kelaparan dan diabetes yang
    tidak terkontrol, pembentukan glukosa
    dari fruktosa akan meningkat melalui
    proses glukoneogenesis..3
    Fruktosa menstimulasi pem-
    bentukan asam urat melalui senyawa
    antara purin catabolic pathway. Berbeda
    dengan metabolisme glukosa yang
    mencegah pemakaian adenosin trifosfat
    (ATP) berlebihan, fosforilasi fruktosa
    oleh enzim ketoheksokinase (KHC)
    dengan cepat menghabiskan ATP.
    Penggunaan ATP yang berlebihan
    menyebabkan pembentukan asam urat
    melalui senyawa antara adenosin
    monofosfat (AMP) dan inosin
    monofosfat (IMP).1,19

    BalasHapus

STRUKTUR PROTEIN

Baiklah di postingan saya ini kita akan membahas tentang struktur protein, tetapi sebelumnya kita akan mengulas kembali secara singkat te...