Minggu, 25 Maret 2018

Disakarida dan pembentukannya

untuk postingan ini, saya kan membahas mengenai pembentukan disakarida dan polisakarida. wah menarik bukan? jadi  sebelum kita mengkaji lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahui pengertian disakarida dan polisakarida . Polisakarida merupakan jenis karbohidrat kompleks yang terdiri atas unit monosakarida yang terikat dengan ikatan glikosidik. sedangkan disakarida merupakan karbohidrat yang mengandung 2 satuan monosakarida.
Disakarida merupakan jenis karbohidrat dimana terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama lain dengan ikatan glikosidik.  Suatu Ikatan glikosidik biasanya terjadi diantara atom C no. 1 dengan atom C no. 4 dengan melepaskan 1 mol air. Ikatan glikosidik terdapat pada gugus fungsi dalam karbohidrat, yaitu gugus aldehid pada glukosa dan gugus keton pada fruktosa. Disakarida dapat terbentuk dari hasil antara proses hidrolisis oligosakarida dan poli sakarida. Disakarida biasanya larut dalam air (hidrofilik). disakarida ini memiliki macam macam jenis ya berikut ini akan saya jelaskan :
1.      Sukrosa, merupakan disakarida yang umumnya disebut gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun dari bit. Selain pada tebu dan bit, sukrosa terdapat pula pada tuubuhan lain, misalnya dalarn buah nanas dan dalam wortel. Dengan pencernaan atau hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa yang disebut gula invert.
Reaksi hidrolisis sukrosa akan menghasilkan glukosa dan frukrosa



pada  suatu molekul sukrosa terdapat ikatan antara molekul glukosa dan fruktosa, yaitu antara atom karbon nomor 1 pada glukosa dengan atom karbon nomor 2 pada fruktosa melalui atom oksigen. Kedua atom karbon tersebut adalah atom karbon yang mempunyai gugus –OH glikosidik, atau atom karbon yang merupakan gugus aldehida pada glukosa dan gugus keton pada fruktosa.
2.      Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi. Laktosa tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4′-β.
Dengan hidrolisis laktosa akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa, karena itu laktosa adalah suatu dasakarida. Ikatan galaktosa dan glukosa terjadi antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dan atom karbon nomor 4 pada glukosa. Oleh karenanya molekul laktosa masih mempunyai gugus –OH glikosidik. Dengan demikian laktosa mempunyai sifat mereduksi dan mutarotasi.
3.      Maltose
Maltosa adalah suatu disakarida yang paling sederhana dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum) dengan asam maupun enzim. Maltosa mengandung dua residu D-gluksa yang dihubungkan oleh suatu ikatan glikosida diantara atom karbon 1 ( karbon anomer) dari residu glukosa yang pertama dan atom karbon 4 dari glukosa yang kedua.
Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung antar unit yaitu menghubungkan atom karbon 1 dari α-D-glukosa dengan atom karbon 4 dari α-D-glukosa. Maltosa adalah gula pereduksi karena gula ini memilki gugus karbonil yang berpotensi bebas yang dapat dioksidasi. Satu molekul maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul D-glukosa oleh enzim usus maltose, yang bersifat spesifik bagi ikatan α(1-4).
POLISAKARIDA
Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga molekul polisakarida mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus ribu. Polisakarida yang dihasilkan antara monosakarida sejenis disebut homo polisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Sifat Polisakarida pada umumnya berupa senyawa putih dan tidak berasa manis. Ada beberapa  polisakarida dapat larut dalam air.
Suatu senyawa polisakarida terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, misalnya pati, inulin (,dan selulosa . Dalam hewan yang sudah mati  juga terdapat zat yang sejenis dengan zat pati, yaitu glikogen.
Berikut ini akan saya paparkan  Contoh golongan polisakarida yang penting antara lain pati (amilum), glikogen, dan selulosa.
a.       Pati (amilum atau zat tepung)
Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang, dan umbi. suatu zat pati terdiri dari rantai-rantai tidak bercabang (amilosa) dan rantai-rantai yang bercabang (amilopektin). Pati ini merupakan jenis homopolimer glukosa dengan ikatan alfa-glikosidik. terdapat macam pati tidak sama sifatnya,  semuanya tergantung dari panjang rantai C-nya, dan  apakah  lurus atau bercabang rantai molekulnya.  Pada umumnya pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi yang  terlarut dinamakan  amilosa dan fraksi tidak terlarut dinamakan  amilopektin. Sifat dari suatu pati sediki sekali larut dalam air dingin, tetapi jika dipanaskan dengan air, butir-butir zat pati tersebut berkembang menjadi sebuah gel (kanji) dan pada pemanasan selanjutnya yang disertai cukup air menghasilkan koloid.  Amilum dapat dihidrolisis sempurna menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan mengguakan enzim amilase. Amilase dikeluarkan oleh ludah dan cairan yang dikeluarkan oleh pangkreas.

b.      Glikogen.
Jenis polisakarida yang kedua yaitu Glikogen sering disebut sebagai gula otot, kok bisa? karena jenis gula ditemukan dalam otot dan hati vertebrata, yang memiliki suatu  fungsi sebagai cadangan makanan. Glikogen memiliki sifat yang sama dengan zat tepung. Zat tepung ini dapat larut dalam air dingin, namun tidak dapat membentuk gel seperti pada kanji. Larutan koloidal glikogen tidak menunjukkan daya reduksi yang kuat terhadap larutan fehling. Hidrolisis dengan asam-asam encer menghasilkan glukosa, sedangkan hidrolisis dengan amilosa terutama menghasilkan maltosa.

c.       Selulosa.
Selulosa jenis polisakarida yang memiliki serat-serat panjang secara bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein dengan membentuk struktur jaringan yang berfungsi memperkuat dinding sel tanaman.  Pada umumnya dapat dikatakan selulosa merupakan
Selulosa memiliki sifat yang tidak dapat larut dalam air, namun dapat larut dalam pelarut Schweitzer (larutan kuprioksida-amonia).  selulosa  ini tidak dapat dicerna oleh perut manusia atau mamalia lainnya, selulosa hanya  dapat dicerna oleh sapi dan dan hewan ruminansia lain dengan prtolongan bakteri.

d.      Pektin.
Jenis polisakarida yang terakhir yaitu Pektin . pectin biasanya terdapat dalam dinding sel primer tanaman, Senyawa pectin memiliki  fungsi sebagai perekat antara dinding sel satu dengan yang lain. Pada umumnya senyawa pektin dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok senyawa yaitu asam pektat, asam pektinat (pektin), dan protopektin.


Permasalahan
1.      Mengapa laktosa mempunyai sifat mereduksi dan mutarotasi? Jelaskan dengan singkat?
2.      Jelaskan menurut pendapat anda mengapa jenis polisakarida yaitu pati sangat sukar larut pada air dingin?
3.      Sifat selulosa dapat larut dalam pelarut Schweitzer, jelaskan menurut bahasa saudara menagpa selulosa dapat larut dalam pelarut Schweitzer?
4.      Bagaimana perbedaan antara struktur sukrosa dengan pectin? Jelaskan dengan singkat!

4 komentar:

  1. nama saya Dolla Mulyana Harnas dengan Nim A1C116080 akan mencoba menjawab nomor 1, karena Dengan hidrolisis laktosa akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa, karena itu laktosa adalah suatu dasakarida. Ikatan galaktosa dan glukosa terjadi antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dan atom karbon nomor 4 pada glukosa. Oleh karenanya molekul laktosa masih mempunyai gugus –OH glikosidik. Dengan demikian laktosa mempunyai sifat mereduksi dan mutarotasi.

    BalasHapus
  2. Saya akan membantu menjawab pertanyaan nomor 4
    1. Struktur pektin memiliki kemiripan dengan struktur selulosa. Bedanya adalah pektin memiliki gugus metil ester sedangkan selulosa tidak.
    2. Struktur sukrosa  (α- D- glukopiranosil –β-D-fruktofuranosida)
    Atom-atom isomer unit glukosa dan fruktosa berikatan dengan konfigurasi ikatan glikosilik yakni α untuk glukosa dan β untuk fruktosa. Dengan sendirinya, sukrosa tidak mempunyai gugus pereduksi bebas (ujung aldehid atau keton). Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa dikatalis oleh sukrase (disebut juga invertase karena menubah aktivitas optic dari putaran ke kanan menjadi ke kiri).

    BalasHapus
  3. Baiklah saya desi ratna sari dengan nim A1C116068 akan menjawab permasalahan nomor 2, Salah satu sifat pati adalah tidak larut dalam air dingin, karena molekulnya berantai lurus atau bercabang tidak berpasangan, sehingga membentuk jaringan yang mempersatukan granula pati.

    BalasHapus
  4. Saya demiati akan menajwab pertanyaan no.3 yang mana selulosa tidak larut dalam air atau organik lainya. namun larut dalam larutan kuprik hidroksida berammonia (bahan uji Schweitzer). Yang mana air bersifat polar

    BalasHapus

STRUKTUR PROTEIN

Baiklah di postingan saya ini kita akan membahas tentang struktur protein, tetapi sebelumnya kita akan mengulas kembali secara singkat te...